8 Penjelasan Cara Berpakaian Orang LDII

Cara Berpakaian Orang LDII – Setiap orang memiliki cara berpakaian yang berbeda-beda sesuai dengan gaya hidup dan budaya yang dianut. Salah satu kelompok masyarakat di Indonesia yang memiliki ciri khas berpakaian adalah orang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Dalam artikel ini, kita akan membahas cara berpakaian orang LDII yang dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang kebiasaan berbusana di kalangan orang LDII.

Cara Berpakaian Orang LDII

Sejarah Berpakaian Orang LDII

Sejarah berpakaian orang LDII dimulai ketika organisasi ini didirikan pada tahun 1967. Pada awalnya, orang LDII mengenakan pakaian yang sederhana dan tidak terlalu mencolok, seperti baju koko dan celana panjang. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, cara berpakaian orang LDII juga mengalami perubahan.

Pakaian Formal Orang LDII

Pakaian formal orang LDII terdiri dari baju koko, celana panjang, dan peci. Baju koko adalah baju yang panjangnya sebatas lutut, berlengan panjang, dan berwarna putih atau warna terang lainnya. Sedangkan, peci merupakan topi yang umumnya berwarna hitam dengan ornamen emas atau perak di bagian depan.

Pakaian Casual Orang LDII

Pakaian casual orang LDII terdiri dari kaos atau baju dengan warna dan desain yang sederhana serta celana panjang. Kaos yang dikenakan harus menutupi bagian atas tubuh hingga ke pinggang dan tidak boleh terlalu ketat. Selain itu, orang LDII juga dapat mengenakan jubah atau gamis dengan warna yang netral.

Pakaian Khusus Orang LDII

Pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, orang LDII biasanya mengenakan pakaian khusus yang terdiri dari baju koko, celana panjang, peci, dan sarung. Sarung yang dikenakan harus berwarna senada dengan baju koko atau celana panjang.

Hijab bagi Orang LDII

Bagi wanita LDII, hijab yang dikenakan harus menutupi seluruh rambut dan leher. Warna hijab yang dikenakan harus senada dengan baju atau jilbab. Selain itu, wanita LDII juga dapat mengenakan jubah atau gamis dengan warna yang netral.

Warna Pakaian Orang LDII

Warna pakaian orang LDII umumnya netral seperti putih, hitam, coklat, dan abu-abu. Warna terang seperti merah atau hijau umumnya hanya digunakan pada acara tertentu seperti pernikahan atau khitanan.

Perhiasan Orang LDII

Orang LDII tidak dianjurkan mengenakan perhiasan yang berlebihan seperti kalung atau gelang yang terlalu besar. Perhiasan yang dianjurkan adalah cincin yang tidak terlalu besar dan terbuat dari bahan yang tidak berlebihan.

Orang LDII tidak dianjurkan mengenakan make-up yang terlalu mencolok dan berlebihan. Make-up yang dianjurkan adalah make-up yang sederhana dan alami, seperti lipstik atau bedak yang tidak terlalu tebal.

Kesimpulan

Cara berpakaian orang LDII mencerminkan sifat mereka yang sederhana dan tidak suka menonjolkan diri. Pakaian formal dan casual yang mereka kenakan selalu berwarna netral dan tidak terlalu mencolok. Bagi wanita LDII, hijab yang dikenakan harus menutupi seluruh rambut dan leher. Selain itu, orang LDII juga tidak dianjurkan mengenakan perhiasan dan make-up yang terlalu berlebihan.

FAQ

  1. Apakah orang non-LDII boleh mengenakan pakaian khas orang LDII?
    • Tentu saja boleh, asalkan tidak merugikan nilai-nilai atau budaya orang LDII.
  2. Apakah orang LDII selalu mengenakan pakaian formal?
    • Tidak selalu, mereka juga mengenakan pakaian casual dalam kegiatan sehari-hari.
  3. Apakah orang LDII boleh mengenakan pakaian berwarna terang?
    • Boleh, namun hanya pada acara-acara tertentu seperti pernikahan atau khitanan.
  4. Apakah orang LDII boleh menggunakan aksesoris seperti topi atau kacamata?
    • Boleh, namun harus sesuai dengan kaidah berpakaian orang LDII.
  5. Apakah ada aturan khusus dalam cara berpakaian orang LDII untuk laki-laki dan perempuan?
      • Tidak ada aturan khusus, namun ada beberapa perbedaan dalam cara berpakaian antara laki-laki dan perempuan, seperti dalam hal memakai hijab.
Bagikan:

Tinggalkan komentar