Belanda Menyerah Tanpa Syarat Kepada Jepang

Belanda menyerah tanpa syarat pada jepang di..?

Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Paling tinggi Tentara India-Belanda tiba ke Kalijati dan diawali pembicaraan di antara Pemerintahan India Belanda dengan faksi tentara Jepang yang dipegang langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura mengatakan, jika Belanda harus tanda-tangani pengakuan berserah tanpa persyaratan.

Letnan Jenderal ter Poorten, sebagai wakil Gubernur Jenderal menanda-tangani pengakuan MENYERAH TANPA SYARAT. Dengan begitu, tidak saja de facto, tetapi de jure, semua daerah sisa India-Belanda semenjak itu ada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang.

Hari itu , tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintah ke semua tentara India Belanda untuk menyerah diri ke balatentara Kekaisaran Jepang. Dengan begitu, tentara Belanda secara benar-benar pengecut dan malu-maluin, berserah hamper tanpa perlawanan sama sekalipun. Dengan perlakuan yang paling malu-maluin itu, Belanda merusak sendiri citra yang beberapa ratus tahun dibanggakan oleh mereka yakni bangsa Belanda/kulit putih tak pernah kalah.

Bisa disebutkan, si penguasa yang sudah beberapa ratus tahun nikmati dan kuras bumi Nusantara, menindas warganya, sekarang dengan benar-benar tidak bertanggung-jawab, memberikan jajahannya ke tangan penguasa lain, yang tidak kalah kejam dan rakusnya. Di atas selembar kertas, Belanda sudah melepas semua hak dan legalitasnya atas daerah dan warga yang terkuasainya.

Dengan begitu, tanggal 9 Maret 1942 tidak cuma sebagai tanggal menyerahnya Belanda ke Jepang, tetapi sebagai hari dan tanggal usainya penjajahan Belanda di bumi Nusantara, karena saat Belanda kembali lagi ke Indonesia sesudah tahun 1945, bangsa Indonesia sudah merdeka.

Beberapa penguasa “gagah” lainnya, selekasnya larikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk India Belanda sisi timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, sempat larikan diri ke Australia. Bahkan juga Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan Udara Kerajaan Belanda -yang kesukaannya ialah minuman wine (anggur), makanan dan wanita- kabur dengan pacarnya dan tinggalkan isterinya di Bandung.

Tentara KNIL yang tidak sempat larikan diri ke Australia -di pulau Jawa, sekitaran 20.000 orang- diamankan dan dipenjarakan oleh tentara Jepang, dan beberapa orang Eropa lain dan masyarakat negara Amerika Serikat, diinternir. Banyak pula masyarakat sipil itu yang dipulangkan kembali lagi ke Eropa.

Lihat Soal Lainya:

Bagikan:

Tinggalkan komentar